Harga Kedelai Meroket, Pengusaha dan Pedagang Tahu Putar Otak Pertahanankan Sumber Penghasilan
DIKSI.CO, SAMARINDA – Harga kacang kedelai di pasar meroket lebih dari dua kali lipat. Sebelumnya harga kacang kedelai berat 500 kilogram dijual seharga Rp 3 juta sekarang harga dengan berat yang sama dijual Rp 7 juta.
Kenaikan saat ini berdampak kepada pembuat tahu tempe yang diketahui sudah menjadi makan pokok masyarakat.
Kasimin salah satunya, pengusaha tahu di Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Selili.
kepada awak media, Kasmin mengaku kaget dengan kenaikan harga bahan baku pembuatan tahu yaitu kacang kedelai meroket tajam sejak awal Januari 2021.
Untuk menyiasati agar usahanya tetap jalan, akhirnya pembuat tahu mencoba memutar otak. Mau tak mau, banyak diantara mereka yang tetap memproduksi tahu namun untuk mengurangi kerugian yang banyak, pengrajin tahu terpaksa mengurangi ukuran tahu dari yang biasanya diproduksi.
“Untuk menyiasati supaya usaha tetap jalan tapi tidak rugi, terpaksa mengurangi ukuran tahu. Supaya menyesuaikan kemampuan daya beli orang-orang, supaya tetap juga menjaga penjualan walaupun ukurannya tahunya mengecil dibanding sebelumnya,” ucap Kasimin, pemilik sekaligus pembuat tahu, Sabtu (9/1/2021)
Tak hanya berimbas kepada pengusaha tahu, kenaikan bahan baku kacang kedelai juga memaksa pedagang tahu gunting keliling untuk menerapkan siasat cerdik, untuk tetap dapat menjual tahu guntingnya dan tidak kehilangan pelanggan.
Seperti yang dilakukan Yatno, pedagang tahu gunting keliling. Sejak belasan tahun ia berkeliling mendorong gerobak berjualan tahu gunting. “Asam garam” jika terjadi kenaikan harga tahu dari pabrik sudah sering dirasakannya, dan ia selalu menerapkan trik penjualan khusus. Yaitu, tetap menjual tahu dengan harga yang sama, namun porsi tahu dikurangi.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi kerugian.
“Sudah sering begini, naik bahan baku. Dari pabriknya saja sudah naik, mau tidak mau, kita ya terpaksa mengurangi porsi tahu juga. Tapi jualnya dengan harga yang sama. Soalnya kalau harga ikut dinaikkan, pelanggan bisa pergi. Apalagi kan banyak juga pedagang tahu gunting lain,” ujar Yatno.
Menghadapi situasi yang terjadi saat ini, baik pengusaha tahu maupun pedagang tahu gunting keliling menanti solusi dari pemerintah, guna mengendalikan harga bahan baku kacang kedelai.
Mereka khawatir, jika pemerintah lamban bersikap, maka akan banyak usaha kecil yang akan gulung tikar.
“Semoga ada perhatian dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini,” harap Yatno. (tim redaksi Diksi)